Manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Potensi akal yang terdapat pada manusia
merupakan aset tak ternilai yang dapat mengantarkannya menjadi insan
sejati. Insan sejati adalah manusia yang
akalnya tercerahkan sehingga melahirkan motivasi atau
kekuatan super. Kelahiran motivasi super ini sebagai wujud
pilihan manusia untuk menggunakan akal menemukan Allah Sang Maha Kuat sekaligus
meningkatkan hubungan dengan-Nya. Hal inilah yang melahirkan motivasi
tak tertandingi untuk meraih kesuksesan hakiki dengan ridho-Nya. Oleh karena itu, kepemimpinan yang
terpancarkan dari kesadaran yang kuat akan hubungan dengan-Nya menjadi penting
untuk diintervensikan ke dalam diri dan organisasi agar menjadi asset
pengembangan yang luar biasa.
Allah SWT telah memberikan predikat kepada umat muslim
sebagai umat yang terbaik (Khoiru ummah) diantara manusia. Sejarah telah
mencatat dengan tinta emas bagaimana peradaban kaum muslim mampu menjadi trendsetter
peradaban dunia, menjadi pondasi dari peradaban yang kita rasakan sekarang.
Nama – nama ilmuwan muslim tercatat abadi dalam sejarah dunia karena kontribusi
mereka dalam membangun peradaban dunia. Tentu kita sering mendengar nama Imam
Syafi’i, Muhammad Al Fatih (penakluk konstantinopel), Al Khawarizmi, Al Kindi,
Ibnu Sina, Al Jazari dan masih banyak lagi nama – nama ilmuwan muslim yang
tercatat dengan tinta emas.
Keberhasilan mereka tentu saja tidak terlepas dari
kepribadian yang mereka miliki yaitu kepribadian yang dibangun diatas aqidah
yang benar yaitu Islam. Aqidah Islam mendorong untuk meraih kesuksesan hakiki
dengan ridho-Nya, sehingga mendorong mereka untuk totalitas dalam memberikan
yang terbaik untuk umat.
Sementara itu dewasa ini remaja saat ini terjebak dalam kehidupan hedonis
dan gaya hidup bebas. Kehidupan remaja ini sangat jauh dari nilai –nilai
Islam. Hasil survei yang dilakukan oleh Annisa
Fondation (Bandung), 42,3 % pelajar perempuan di Cianjur telah melakukan
hubungan seks pra-nikah. (Hidayatullah.com, 12/02/07). Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN) M Masri Muadz bahwa 63% remaja usia
SMP-SMA di 33
propinsi di Indonesia telah berzina.
Prestasi yang ditorehkan pun sangat mencemaskan, SDM
negeri Indonesia menempati peringkat 109 dari 174 negara (UNDP, 2000). Hanya
11% siswa SMU yang melanjutkan ke
Perguruan Tinggi (APTISI, 2000). Tingginya kasus tawuran antar pelajar, serta
meningkatnya penggunaan narkoba di kalangan pelajar.
Maka
sudah barang tentu bila kita berdiam diri melihat kondisi tersebut, generasi
Indonesia akan menuju kehancuran. Diperlukan upaya preventif untuk
menanggulangi permasalahan tersebut. Kami selaku LDS (Lembaga Dakwah Sekolah)
Hizbut Tahrir Indonesia Purwakarta sesuai dengan program kerja nasional untuk
melakukan pembinaan kepada generasi penerus bangsa ini. Oleh karena itu kami menawarkan sebuah kegiatan untuk
menumbuhkan kepribadian Islami dalam pribadi siswa dalam bentuk Program
Pengembangan Diri #1.
Program
Pengembangan Diri #1 ini merupakan bentuk pengembangan kepribadian siswa untuk menumbuhkan
motivasi super yang Islami. Sebagai program LDS HTI, program ini menawarkan
pendekatan interaktif dan learning by
doing yang akan merangsang siswa mengenali hakikat dirinya di samping
sejumlah potensi dasar yang dimiliki oleh seluruh manusia. Mengenal adalah
langkah awal yang akan dilanjutkan dengan kesadaran menerima kenyataan dan
berupaya mengembangkan seluruh potensi tanpa mengabaikan sejumlah keterbatasan
yang dimiliki. Harapannya, akan terbentuk insan sejati yang memiliki karakter
tangguh, berkepedulian sosial yang tinggi dan mampu memberikan kontribusi nyata
dalam membangun masyarakat.
Siswa akan diarahkan untuk memahami
Islam yang benar. Hal ini akan melejitkan
potensi yang dimiliki siswa secara Islami, efektif dan efisien. Sebagai pencerahan bagi remaja yang terkungkung oleh
kehidupan semacam ini, LDS HTI Purwakarta bermaksud mengadakan Program
Pengembangan Diri #1 dengan tema “Remaja Muslim : Islami, Aktif, dan
Prestatif”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar